Presiden Peru, Dina Boluarte, tiba di Jakarta pada Minggu sore untuk memulai kunjungan kenegaraan selama dua hari yang bertujuan mempererat hubungan ekonomi dan diplomatik antara Peru dan Indonesia.
Indonesia dan Peru resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) di Istana Merdeka, pada senin, sebuah langkah strategis untuk memperkuat perdagangan dan investasi bilateral. Kesepakatan ini menjadi momentum penting untuk memperkokoh kerja sama di tengah tantangan geopolitik dan perubahan ekonomi global yang dinamis.
“Saya ucapkan selamat datang di Indonesia. Ini adalah kehormatan besar bagi kami, terlebih kami masih mengingat hangatnya sambutan saat kunjungan kami ke Lima, Peru, pada tahun 2024 lalu. Kami sangat bergembira menerima kunjungan Yang Mulia di sini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan selamat atas Hari Kemerdekaan Republik Peru yang akan segera dirayakan,” kata Presiden Prabowo, menurut laporan pers Kementerian Sekretariat Negara.
Penandatanganan CEPA ini terjadi hanya empat hari setelah Amerika Serikat menaikkan tarif impor terhadap puluhan negara, termasuk Indonesia dan Peru.
Perdagangan dan investasi meningkat
Menurut data resmi, nilai ekspor Indonesia ke Peru pada 2024 mencapai US$331,2 juta, sementara impor dari Peru sebesar US$149,6 juta. Produk ekspor utama Indonesia meliputi kendaraan bermotor dan suku cadangnya, biodiesel, serta sepatu. Sebaliknya, produk utama yang diimpor dari Peru adalah biji kakao dan anggur.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa CEPA akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi kedua negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kesepakatan ini adalah gerbang potensial untuk memperluas kehadiran produk dan jasa Indonesia di pasar Amerika Tengah dan Selatan," kata Prabowo.
Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor strategis seperti pangan, perikanan, pertambangan, transisi energi, dan pertahanan, meskipun rincian spesifik belum diungkapkan.

Lima dekade kemitraan
Kunjungan kenegaraan Presiden Peru ke Indonesia ini sekaligus memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang dimulai pada 12 Agustus 1975. Momen ini menegaskan kedalaman dan komitmen kedua negara dalam menjalin kerja sama di berbagai bidang, baik ekonomi, politik, maupun sosial budaya.
“Kunjungan ini punya arti yang khusus karena besok adalah 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru. Saya sangat yakin bahwa kerja sama kita bisa kita tingkatkan karena kita punya kepentingan yang sama. Kita sama-sama ingin membangun kesejahteraan rakyat kita,” ungkap Presiden Prabowo.
Selain sektor pertanian, pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus utama. Pelabuhan dalam Chancay yang baru diresmikan di Peru akan memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat logistik utama di Amerika Selatan dan menghubungkan kawasan Asia-Pasifik dengan Amerika Latin secara lebih efisien.
